Selasa, 24 November 2015
Artikel Animasi 2D
Animasi dua dimensi atau
animasi dwi-matra dikenal juga dengan nama flat animation. Ada beberapa
teknik yang dapat digunakan dalam proses pembuatannya, antara lain
dengan sistem:Cell Technique (Film Animasi Teknik Sel)Teknik cell ini
merupakan teknik dasar pembuatan film animasi klasik. Rangkaian gambar
dibuat di atas lembaran transparan yang tembus pandang/sel (cell). Objek
utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang
dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan
latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat
menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.Proses pembuatan animasi
seperti ini mendominasi seluruh film animasi klasik yang juga masih
dapat kita nikmati hingga saat sekarang, seperti Scooby Doo, The
Flintstone, dan lain-lain. Perhatikan latar belakang film tersebut
dengan teliti. Ketika adegan kejar-kejaran terjadi, latar film terlihat
diulang-ulang dengan gambar yang sama.Teknik BayanganPada teknik
bayangan figur setiap adegan dibuat dengan mempergunakan lempengan
karton atau kulit. Media tersebut digunting sesuai karakter figurnya.
Tokoh yang ditampilkan biasanya tampak samping agar karakternya terlihat
jelas. Efek siluet yang ditimbulkan dari sorotan lampu di belakang
layar ke objek figur tersebut menjadikan kesan tersendiri saat ditonton.
Jika media tersebut dijauhkan dari layar akan terlihat membesar dan
jika ditempelkan ke layar akan terlihat ukuran media yang sebenarnya.
Wayang (bayang) kulit merupakan salah satu yang termasuk mempergunakan
teknik ini.Teknik Computing 2DAnimasi dua dimensi setelah perkembangan
teknologi komputer di era delapan puluhan juga merasakan imbasnya. Yang
sangat signifikan dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan
animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan
model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan
mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi
dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara
dengan teknik manual, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang
kembali dari awal.Keunggulan lainnya adalah dalam penggandaan objek
animasi. Teknologi komputer memungkinkan penggunanya untuk tidak
melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang. Hanya dengan copy dan paste
maka gambar yang sama dapat digandakan dan diolah kembali, diperbesar,
diperkecil, ditambah maupun dikurangi setiap elemennya. Kemudahan dalam
segi fasilitas yang ditunjang oleh teknologi ini memungkinkan setiap
kita bisa mempelajarinya untuk membuat sebuah animasi, baik berupa film
maupun animasi sederhana.Teknik Computing 3D Berbeda dengan teknologi
animasi 2D, pada teknik 3D atau tiga dimensi, ilusi yang disuguhkan
terkesan memiliki ruang dan kedalaman. Pada gambar yang hanya memiliki
dimensi (ukuran) panjang dan lebar (2D) kesan kedalaman belumlah muncul.
Ketika dimensi ke tiga (kedalaman) berperan, maka ilusi tersebut baru
terlihat nyata. Logika matematis terlihat perannya di sini, ketika
mengejawantahkan kesan ruang suatu benda. TInggal lagi, bagaimana
menyulap mata sehingga kesan (yang sebenarnya 2 dimensi) menjadi tiga
dimenPada abad ke-21 ini, di mana teknologi computer dapat memanipulasi
bentuk, maka perkembangan teknik animasi-pun terkena imbasnya. Gambar
yang biasa ditampilkan secara flat, dengan efek tiga dimensi, sebuah
benda yang direkayasa dapat dibidik pandangannya dari segala arah.1.
Animasi untuk Multimedia PembelajaranMultimedia pembelajaran, baik untuk
presentasi maupun pembelajaran mandiri, agar lebih efektif dalam
penyampaian pesan, ada baiknya dirancang animasi yang berhubungan dengan
materi yang disampaikan. Disamping sebagai appersepsi, juga dapat
mengajak peserta didik lebih dapat memahami secara mendalam materi
pembelajaran yang sedang diikutinya. Hal ini dapat terwujud dengan
terlebih dahulu menguasai trik dan teknik pembuatan animasi dengan
berbagai software yang menunjang untuk itu.Teknologi membuat segalanya
jadi mudah.Selamat mencoba.
Animasi Dua Dimensi
Animasi dua dimensi atau animasi dwi-matra dikenal juga dengan nama flat animation. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam proses pembuatannya, antara lain dengan sistem:Cell Technique (Film Animasi Teknik Sel)Teknik cell ini merupakan teknik dasar pembuatan film animasi klasik. Rangkaian gambar dibuat di atas lembaran transparan yang tembus pandang/sel (cell). Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.Proses pembuatan animasi seperti ini mendominasi seluruh film animasi klasik yang juga masih dapat kita nikmati hingga saat sekarang, seperti Scooby Doo, The Flintstone, dan lain-lain. Perhatikan latar belakang film tersebut dengan teliti. Ketika adegan kejar-kejaran terjadi, latar film terlihat diulang-ulang dengan gambar yang sama.Teknik BayanganPada teknik bayangan figur setiap adegan dibuat dengan mempergunakan lempengan karton atau kulit. Media tersebut digunting sesuai karakter figurnya. Tokoh yang ditampilkan biasanya tampak samping agar karakternya terlihat jelas. Efek siluet yang ditimbulkan dari sorotan lampu di belakang layar ke objek figur tersebut menjadikan kesan tersendiri saat ditonton. Jika media tersebut dijauhkan dari layar akan terlihat membesar dan jika ditempelkan ke layar akan terlihat ukuran media yang sebenarnya. Wayang (bayang) kulit merupakan salah satu yang termasuk mempergunakan teknik ini.Teknik Computing 2DAnimasi dua dimensi setelah perkembangan teknologi komputer di era delapan puluhan juga merasakan imbasnya. Yang sangat signifikan dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik manual, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal.Keunggulan lainnya adalah dalam penggandaan objek animasi. Teknologi komputer memungkinkan penggunanya untuk tidak melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang. Hanya dengan copy dan paste maka gambar yang sama dapat digandakan dan diolah kembali, diperbesar, diperkecil, ditambah maupun dikurangi setiap elemennya. Kemudahan dalam segi fasilitas yang ditunjang oleh teknologi ini memungkinkan setiap kita bisa mempelajarinya untuk membuat sebuah animasi, baik berupa film maupun animasi sederhana.Teknik Computing 3D Berbeda dengan teknologi animasi 2D, pada teknik 3D atau tiga dimensi, ilusi yang disuguhkan terkesan memiliki ruang dan kedalaman. Pada gambar yang hanya memiliki dimensi (ukuran) panjang dan lebar (2D) kesan kedalaman belumlah muncul. Ketika dimensi ke tiga (kedalaman) berperan, maka ilusi tersebut baru terlihat nyata. Logika matematis terlihat perannya di sini, ketika mengejawantahkan kesan ruang suatu benda. TInggal lagi, bagaimana menyulap mata sehingga kesan (yang sebenarnya 2 dimensi) menjadi tiga dimenPada abad ke-21 ini, di mana teknologi computer dapat memanipulasi bentuk, maka perkembangan teknik animasi-pun terkena imbasnya. Gambar yang biasa ditampilkan secara flat, dengan efek tiga dimensi, sebuah benda yang direkayasa dapat dibidik pandangannya dari segala arah.1. Animasi untuk Multimedia PembelajaranMultimedia pembelajaran, baik untuk presentasi maupun pembelajaran mandiri, agar lebih efektif dalam penyampaian pesan, ada baiknya dirancang animasi yang berhubungan dengan materi yang disampaikan. Disamping sebagai appersepsi, juga dapat mengajak peserta didik lebih dapat memahami secara mendalam materi pembelajaran yang sedang diikutinya. Hal ini dapat terwujud dengan terlebih dahulu menguasai trik dan teknik pembuatan animasi dengan berbagai software yang menunjang untuk itu.Teknologi membuat segalanya jadi mudah.Selamat mencoba.
Animasi Dua Dimensi
Animasi dua dimensi atau animasi dwi-matra dikenal juga dengan nama flat animation. Ada beberapa teknik yang dapat digunakan dalam proses pembuatannya, antara lain dengan sistem:Cell Technique (Film Animasi Teknik Sel)Teknik cell ini merupakan teknik dasar pembuatan film animasi klasik. Rangkaian gambar dibuat di atas lembaran transparan yang tembus pandang/sel (cell). Objek utama yang mengeksploitir gerak dibuat terpisah dengan latar belakang dan depan yang statis. Dengan demikian, latar belakang (background) dan latar depan (foreground) dibuat hanya sekali saja. Cara ini dapat menyiasati pembuatan gambar yang terlalu banyak.Proses pembuatan animasi seperti ini mendominasi seluruh film animasi klasik yang juga masih dapat kita nikmati hingga saat sekarang, seperti Scooby Doo, The Flintstone, dan lain-lain. Perhatikan latar belakang film tersebut dengan teliti. Ketika adegan kejar-kejaran terjadi, latar film terlihat diulang-ulang dengan gambar yang sama.Teknik BayanganPada teknik bayangan figur setiap adegan dibuat dengan mempergunakan lempengan karton atau kulit. Media tersebut digunting sesuai karakter figurnya. Tokoh yang ditampilkan biasanya tampak samping agar karakternya terlihat jelas. Efek siluet yang ditimbulkan dari sorotan lampu di belakang layar ke objek figur tersebut menjadikan kesan tersendiri saat ditonton. Jika media tersebut dijauhkan dari layar akan terlihat membesar dan jika ditempelkan ke layar akan terlihat ukuran media yang sebenarnya. Wayang (bayang) kulit merupakan salah satu yang termasuk mempergunakan teknik ini.Teknik Computing 2DAnimasi dua dimensi setelah perkembangan teknologi komputer di era delapan puluhan juga merasakan imbasnya. Yang sangat signifikan dirasakan adalah kemudahan dalam proses pembuatan animasi. Untuk penggarapan animasi sederhana, mulai dari perancangan model hingga pengisian suara/dubbing dapat dilakukan dengan mempergunakan satu personal komputer. Setiap kesalahan dapat dikoreksi dengan cepat dan dapat dengan cepat pula diadakan perubahan. Sementara dengan teknik manual, setiap detail kesalahan terkadang harus diulang kembali dari awal.Keunggulan lainnya adalah dalam penggandaan objek animasi. Teknologi komputer memungkinkan penggunanya untuk tidak melakukan kegiatan yang sama berulang-ulang. Hanya dengan copy dan paste maka gambar yang sama dapat digandakan dan diolah kembali, diperbesar, diperkecil, ditambah maupun dikurangi setiap elemennya. Kemudahan dalam segi fasilitas yang ditunjang oleh teknologi ini memungkinkan setiap kita bisa mempelajarinya untuk membuat sebuah animasi, baik berupa film maupun animasi sederhana.Teknik Computing 3D Berbeda dengan teknologi animasi 2D, pada teknik 3D atau tiga dimensi, ilusi yang disuguhkan terkesan memiliki ruang dan kedalaman. Pada gambar yang hanya memiliki dimensi (ukuran) panjang dan lebar (2D) kesan kedalaman belumlah muncul. Ketika dimensi ke tiga (kedalaman) berperan, maka ilusi tersebut baru terlihat nyata. Logika matematis terlihat perannya di sini, ketika mengejawantahkan kesan ruang suatu benda. TInggal lagi, bagaimana menyulap mata sehingga kesan (yang sebenarnya 2 dimensi) menjadi tiga dimenPada abad ke-21 ini, di mana teknologi computer dapat memanipulasi bentuk, maka perkembangan teknik animasi-pun terkena imbasnya. Gambar yang biasa ditampilkan secara flat, dengan efek tiga dimensi, sebuah benda yang direkayasa dapat dibidik pandangannya dari segala arah.1. Animasi untuk Multimedia PembelajaranMultimedia pembelajaran, baik untuk presentasi maupun pembelajaran mandiri, agar lebih efektif dalam penyampaian pesan, ada baiknya dirancang animasi yang berhubungan dengan materi yang disampaikan. Disamping sebagai appersepsi, juga dapat mengajak peserta didik lebih dapat memahami secara mendalam materi pembelajaran yang sedang diikutinya. Hal ini dapat terwujud dengan terlebih dahulu menguasai trik dan teknik pembuatan animasi dengan berbagai software yang menunjang untuk itu.Teknologi membuat segalanya jadi mudah.Selamat mencoba.
Langganan:
Posting Komentar
(
Atom
)
Tidak ada komentar :
Posting Komentar